GAMETOGENESIS
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet (sel kelamin) yang terjadi melalui pembelahan mitosis dan meiosis.Gametogenesis berlangsung pada sel kelamin pada alat perkembangbiakan.
Gametogenesis meliputi SPERMATOGENESIS (pembentukan spermatozoa sperma) dan OOGENESIS (pembentukan ovum).
- PEMBENTUKAN SPERMA (SPERMATOGENESIS)
~ Hampir semua spesies hewan tingkat tinggi terutama mamalia, mempunyai proses spermatogenesis yang hampir sama.
~ Contoh : proses spermatogenesis pada manusia.
- Tempat spermatogenesis
- Spermatogensis terjadi di testis.
- Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus.
- Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat.
- Pada jaringan epitelium terdapat sel-sel spermatogenesis dan sel sertoli yang berfungsi memberi nutrisi pada spermatozoa.
- Pada tubulus seminiferus juga terdapat sel LEYDIG yang mengekskresikan hormon testosteron yang berperan pada proses spermatogenesis.
2. Proses spermatogenesis
- Pada masa pubertas, spermatogonia/spermatogonium membelah diri secara mitosis sehingga menghasilkan lebih banyak spermatogonium.
- Pada manusia, spermatogonia mengandung 23 pasang kromosom/46 kromosom (diploid).
- Beberapa spermatogonia membelah diri kembali, sedangkan yang lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang mengandung kromosom sebanyak 46 kromosom.
- Sel-sel spermatosit primer tersebut kemudian membelah secara meiosis untuk yang pertama atau biasa disebut meiosis I menjadi 2 spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya menjadi setengahnya (23 kromosom/haploid).
- Selanjutnya, spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis untuk yang kedua kalinya atau biasa disebut meiosis II menjadi 4 spermatid.
- Jadi, spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder.
- Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan 4 spermatid.
- Selanjutnya, spermatid berdiferensiasi menjadi sel kelamin dewasa (masak) yang disebut spermatozoa/sperma.
- Spermatozoa ini juga memiliki 23 kromosom (haploid).
- Pada manusia, proses spermatogenesis berlangsung setiap hari.
- Siklus spermatogenesis berlangsung rata-rata 74 hari, artinya perkembangan sel spermatogonia menjadi spermatozoa matang memerlukan waktu rata-rata 74 hari.
- Sementara itu, pemasakan spermatosit menjadi sperma memerlukan waktu 2 hari.
- Proses pemasakan spermatosit menjadi sperma dinamakan spermatogenesis dan terjadi di dalam epididimis.
- Pada pria dewasa normal, proses spermatogenesis terus berlangsung sepanjang hidup, walaupun kualitas dan kuantitasnya makin menurun dengan bertambahnya usia.
3. Bagian-bagian sperma
- Sperma dewasa terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian kepala, bagian tengah, dan bagian ekor (flagelata).
- Kepala sperma mengandung nukleus.
- Bagian ujung kepala ini mengandung akrosom yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan-lapisan sel telur pada waktu fertilisasi.
- Bagian tengah sperma mengandung mitokondria yang menghasilkan ATP sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma.
- Ekor sperma berfungsi sebagai alat gerak.
- Tempat spermatogenesis
- Spermatogensis terjadi di testis.
- Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus.
- Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat.
- Pada jaringan epitelium terdapat sel-sel spermatogenesis dan sel sertoli yang berfungsi memberi nutrisi pada spermatozoa.
- Pada tubulus seminiferus juga terdapat sel LEYDIG yang mengekskresikan hormon testosteron yang berperan pada proses spermatogenesis.
- Pada masa pubertas, spermatogonia/spermatogonium membelah diri secara mitosis sehingga menghasilkan lebih banyak spermatogonium.
- Pada manusia, spermatogonia mengandung 23 pasang kromosom/46 kromosom (diploid).
- Beberapa spermatogonia membelah diri kembali, sedangkan yang lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang mengandung kromosom sebanyak 46 kromosom.
- Sel-sel spermatosit primer tersebut kemudian membelah secara meiosis untuk yang pertama atau biasa disebut meiosis I menjadi 2 spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya menjadi setengahnya (23 kromosom/haploid).
- Selanjutnya, spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis untuk yang kedua kalinya atau biasa disebut meiosis II menjadi 4 spermatid.
- Jadi, spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder.
- Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan 4 spermatid.
- Selanjutnya, spermatid berdiferensiasi menjadi sel kelamin dewasa (masak) yang disebut spermatozoa/sperma.
- Spermatozoa ini juga memiliki 23 kromosom (haploid).
- Pada manusia, proses spermatogenesis berlangsung setiap hari.
- Siklus spermatogenesis berlangsung rata-rata 74 hari, artinya perkembangan sel spermatogonia menjadi spermatozoa matang memerlukan waktu rata-rata 74 hari.
- Sementara itu, pemasakan spermatosit menjadi sperma memerlukan waktu 2 hari.
- Proses pemasakan spermatosit menjadi sperma dinamakan spermatogenesis dan terjadi di dalam epididimis.
- Pada pria dewasa normal, proses spermatogenesis terus berlangsung sepanjang hidup, walaupun kualitas dan kuantitasnya makin menurun dengan bertambahnya usia.
- Sperma dewasa terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian kepala, bagian tengah, dan bagian ekor (flagelata).
- Kepala sperma mengandung nukleus.
- Bagian ujung kepala ini mengandung akrosom yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan-lapisan sel telur pada waktu fertilisasi.
- Bagian tengah sperma mengandung mitokondria yang menghasilkan ATP sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma.
- Ekor sperma berfungsi sebagai alat gerak.
- PEMBENTUKAN SEL TELUR (OOGONIUM)
1. Tempat oogonium
- Oogenesis terjadi di ovarium.
- Manusia memiliki 2 ovarium.
- Sejak masa fetus, ovarium telah mengandung lebih dari 7.000.000 sel oogonia (tunggal=oogonium).
- Pada manusia, sel oogonia ini mengandung kromosom sebanyak 23 pasang/46 kromosom (diploid).
- Selama fetus ini oogonia berkembang ukuran dan menjadi oosit primer.
- Pada saat bayi wanita dilahirkan, oosit primer jumlahnya kira-kira tinggal 1 juta.
- Selama masa kanak-kanak, oosit primer mengalami masa istirahat hingga mencapai usia pubertas.
- Membran vitellin adalah lapisan transparan di bagian dalam ovum.
- Zona pellusida adalah lapisan pelindung ovum yang tebal dan terletak di bagian tengah. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa.
- Korona radiata adalah sel-sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal.
- Nukleus (inti sel) adalah bagian sel ovum yang berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, repeoduksi RNA untuk mengodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, serta mengatur kapan dan dimana ekskresi gen harus dimulai,dijalankan, dan diakhiri.
3. Proses oogenesis
- Membran vitellin adalah lapisan transparan di bagian dalam ovum.
- Zona pellusida adalah lapisan pelindung ovum yang tebal dan terletak di bagian tengah. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa.
- Korona radiata adalah sel-sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal.
- Nukleus (inti sel) adalah bagian sel ovum yang berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, repeoduksi RNA untuk mengodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, serta mengatur kapan dan dimana ekskresi gen harus dimulai,dijalankan, dan diakhiri.
- Pada masa pubertas, oogonia mengadakan pembelahan mitosis dan membentuk oosit primer.
- Oosit primer mengadakan pembelahan meiosis I menghasilkan satu sel oosit sekunder yang besar dan satu badan kutub pertama/ badan polar pertama.
- Perbedaan bentuk ini disebabkan sel oosit sekunder mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning telur, sedang sel badan kutub pertama hanya terdiri dari nukleus saja.
- Oosit sekunder ini mempunyai kromosom setengah kromosom oosit primer, yaitu 23 kromosom (haploid).
- Dalam pembelahan meiosis II, oosit sekunder membelah diri menghasilkan satu sel ootid yang besar dan satu badan kutub kedua (badan polar kedua).
- Ootid yang besar tersebut mengandung hampir semua kuning telur dan sitoplasma.
- Pada saat yang sama, badan polar pertama membelah diri menjadi 2 badan kutub.
- Selanjutnya, ootid tumbuh menjadi sel telur (ovum) yang mempunyai 23 kromosom (haploid).
- Sedangkan ketiga badan polar kecil hancur sehingga setiap oosit primer hanya menghasilkan satu sel telur yang fungsional.
- Sel telur (ovum) yang besar itu mengandung sumber persediaan makanan, ribosom, RNA, dan komponen-komponen sitoplasma lain yang berperan dalam perkembangan embrio.
- Sel telur yang matang diselubungi oleh membran corona ridiata dan zona pellusida.
- Oogenesis hanya berlangsung hingga seseorang usia 40-50 tahun (menopause).
- Setelah wanita tidak mengalami menstruasi lagi (menopause) sel telur tidak dihasilkan lagi.
SEMOGA BERMANFAAT DAN BERIKAN KOMENTARMU!!!!!
lihat juga ini : http://adf.ly/?id=12851317 dan http://adf.ly/1XnfTk
- Pada masa pubertas, oogonia mengadakan pembelahan mitosis dan membentuk oosit primer.
- Oosit primer mengadakan pembelahan meiosis I menghasilkan satu sel oosit sekunder yang besar dan satu badan kutub pertama/ badan polar pertama.
- Perbedaan bentuk ini disebabkan sel oosit sekunder mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning telur, sedang sel badan kutub pertama hanya terdiri dari nukleus saja.
- Oosit sekunder ini mempunyai kromosom setengah kromosom oosit primer, yaitu 23 kromosom (haploid).
- Dalam pembelahan meiosis II, oosit sekunder membelah diri menghasilkan satu sel ootid yang besar dan satu badan kutub kedua (badan polar kedua).
- Ootid yang besar tersebut mengandung hampir semua kuning telur dan sitoplasma.
- Pada saat yang sama, badan polar pertama membelah diri menjadi 2 badan kutub.
- Selanjutnya, ootid tumbuh menjadi sel telur (ovum) yang mempunyai 23 kromosom (haploid).
- Sedangkan ketiga badan polar kecil hancur sehingga setiap oosit primer hanya menghasilkan satu sel telur yang fungsional.
- Sel telur (ovum) yang besar itu mengandung sumber persediaan makanan, ribosom, RNA, dan komponen-komponen sitoplasma lain yang berperan dalam perkembangan embrio.
- Sel telur yang matang diselubungi oleh membran corona ridiata dan zona pellusida.
- Oogenesis hanya berlangsung hingga seseorang usia 40-50 tahun (menopause).
- Setelah wanita tidak mengalami menstruasi lagi (menopause) sel telur tidak dihasilkan lagi.
SEMOGA BERMANFAAT DAN BERIKAN KOMENTARMU!!!!!
lihat juga ini : http://adf.ly/?id=12851317 dan http://adf.ly/1XnfTk
0 comments:
Post a Comment